SEJARAH- - Berita Duka datang dari Penulis Jawa Timur. Ya.., ini dia. Mars Noersmono, telah meninggal dunia. Jumat 11 November 2022 di usia ke 83 Tahun di Malang, dan dikebumikan pada 12 November 2022. Perjuangan dimasanya sangat panjang, dan menyimpan sejarah. Ini profil singkatnya!!,
Mars Noersmono, lahir di Jakarta 9 Desember 1939. Menempuh pendidikan Sekolah Rakyat di Cikarang, SMP di Jakarta, dan lulus SMA di Jakarta pada tahun 1958. Masuk kuliah pada tahun 1959 di Akademi Seni Rupa Jakarta. Setahun kemudian masuk Akademi Teknik Nasional di Jakarta.
Baca juga:
Ilham Bintang: Jejak Digital Rachmat Gobel
|
Pada tahun 1961 diterima di Institut Teknologi Bandung pada Jurusan Arsitektur (Teknik Perencanaan). Sejak tahun 1959 menjadi simpatisan CGMI (Concentrasi Gerakan Mahasiswa Indonesia).
Pada bulan Oktober 1965 dijemput Kodim Jakarta. Ditahan di RTC (Rumah Tahanan Chusus) Salemba selama hampir 5 tahun, lalu dipindah ke RTC Tangerang.
Baca juga:
Poempida: Tidak Cukup Hanya Pintar
|
Kemudian pada tanggal 10 Agustus 1971 dikirim ke Pulau Buru dengan Kapal Tokala bersama sekitar 1500 orang tapol lainnya. Tiba di Pulau Buru pada tanggal 15 Agustus 1971 dan ditempatkan di Unit XIV Bantalareja di Way Bini.
Menikah di Pulau Buru pada tahun 1978. Menerima pembebasan pada tahun 1979, dan memilih tetap tinggal di Pulau Buru. Pindah ke Ambon tahun 1990 bekerja sebagai arsitek sipil bangunan. Tahun 1999 kembali ke Jakarta, kemudian sejak 2014 tinggal dan menetap di Malang, Jawa Timur.
Memoar Mars Noersmono telah dibukukan dan terbit dengan judul Bertahan Hidup di Pulau Buru (Ultimus, 2017). Sebuah memoar yang menggambarkan wajah kamp konsentrasi pembuangan tapol G30S Pulau Buru, dilengkapi dengan 75 gambar sketsa dari penulisnya.
Selamat jalan Pak Mars Noersmono. Karyamu, akan menjadi warisan berharga generasi muda anak bangsa. (Che)